Manusia dan Tanggung Jawab
Pengertian Tanggung Jawab
Setiap manusia
dalam menjalani kehidupan ini memiliki Tanggung Jawab, dimana Tanggung Jawab
tersebut disesuaikan dengan apa yang kita Lakukan. Arti dari Tanggung Jawab
menurut kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya, jadi Berkewajiban Menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Apabila dikaji Tanggung
Jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi
sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari
perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, Pengorbanan pada pihak lain.
Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri,
atau pihak lain. dengan keseimbangan , keserasian, keselarasan antara sesama
manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu
dipelihara dengan baik.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Manusia berjuanguntuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam
usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan
dan membantunya yaitu kekuasaan Tuhan. Berikut ini
merupakan Macam” Tanggung
Jawab yaitu :
- Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri : yakni menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Contoh : Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lubang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadiaan itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan Tanggung Jawab sendiri akan kelengahannya.
- Tanggung Jawab terhadap Keluarga : Keluarga Merupakan masyarakat kecil. setiap anggota Keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Contoh : Seorang ayah Bertanggung Jawab terhadap keluarganya dengan Mencari Nafkah agar anak dan Istrinya dapat Hidup Bahagia, sehat, tentram, dan Hidupnya dapat Terpenuhi .
- Tanggung Jawab terhadap Masyarakat : Pada hakekatnya Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan Manusia lain. dengan demikian manusia merupakan anggota Masyarakat yang tentunya mempunyai rasa Tanggung Jawab agar dapat melangsungkan hidupnya dalam Masyarakat tersebut. Contoh : Seorang RT harus bertanggung Jawab menyelesaikan masalah apabila anggotanya / warganya mengalami Perselisihan dengan warga lain.
- Tanggung Jawab kepada Bangsa / Negara : Bahwa setiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara. Contoh :Dalam Novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah.
- Tanggung Jawab terhadap Tuhan : Tuhan Menciptakan manusia di Bumi ini bukanlah tanpa Tanggung Jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar bertanggung Jawab langsung terhadap Tuhan. sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab Suci melalui berbagai macam Jenis Agama. Menerima hukuman diakhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup di Dunia ini. Contoh : seorang Birawati dengan Ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan Hukum-Hukum yang ada pada Agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdi diri kepada Tuhan demi rasa Tanggung Jawabnya. Dalam rangka memenuhi Tanggung Jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat Manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu
masyarakat yang di pilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam
masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk. Sikap hidup
adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup,sikap tersebut bisa
positif,negatif,apatis atau sikap optimis maupun pesimis tergantung kepada
pribadi dan lingkungannya.
Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan
tidak ada seorang pun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang
di katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh
pola pikir tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis,
tergantung kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan
hidup dimana manusia tsb berada.
Sumber pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun
hasil perenungan seseorang yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki
pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai apa
yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya.Tidak sedikit manusia yang
mimpinya menjadi kenyataan. Bermula dari mimpi akan menjadikan kita semangat
untuk mengejar mimpi tersebut.
Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang
mutlak kebenarannya
Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya
Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku
setiap manusia, yaitu :
Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada
waktu seseorang masih dalam kandungan.
Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam
lingkungan yang baik maupun tidak baik.
Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia
mulai hidup dan hingga sampai dewasa.
Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda
namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang
hidup. Selalu berfikir positif adalah hal yang akan membawa kita ini hidup
penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh,
pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita berada, tidak mudah
terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan tempat kita tinggal
Makna Cita Cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita
adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang
pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan semacam garis
linier yang makin lama makin tinggi, cita-cita merupakan keinginan,
harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin
terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyratan dan
kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita tidak
mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia
belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan
berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang
akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang
mencapai apa yang dicita-citakan, hal ini tergantung dari tiga faktor :
· Manusianya,
yaitu yang memiliki cita-cita
· Kondisi
yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
· Seberapa
tinggikah cita-cita yang hendak dicapai
Makna Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan
kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai
dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan
sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh
suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang,
untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau
tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu
mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau
seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut
perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka
tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati
sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat
umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara
hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan
dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka
setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku
setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku
seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini.
Sikap itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis,
bergabung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi
manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan
nonetis. Sikap etis ini disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap
tenang, dikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati dan sikap
bangga.
Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri
tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia
memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia
tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya
lebih kompleks.
Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat
berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan
pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang di bimbing.
TUGAS IBD Manusia dan Tanggung Jawab Serta Manusia dan Pandangan Hidup K-3 (Tugas 2)